Tawassul Dalam Pandangan Para Sepuh - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Wednesday, November 30, 2016

Tawassul Dalam Pandangan Para Sepuh

(Kang Aim, Cirebon 1/12/2016) Tawassul merupakan salah satu metode dzikir yang diterapkan Syekhuna, dengan banyaknya nadzom yang bertemakan perintah atau ajakan untuk menjalankan tawassul, sehingga banyak sesepuh memaknai tawassul dengan dasar latar belakang pendidikan dan pengalamannya, maka hasilnya berbeda pula.

Tawassul di Masjid Kebon Melati bersama SGY
KH. Idris Anwar menjabarkan bahwa tawassul adalah Do'a Tamkiniyah seperti halnya Rasulullah saw. melaksanakan sholat berjamaah di Baitul Muqoddas bersama 124 Nabi dalam perjalanan Isra' Mi'rajnya. Kiyai Juned Demak menjelaskan bahwa Tawassul merupakan pengikat bathin antara murid dan gurunya sehingga tidak menjalankan tawassul akan semakin jauh hubungan keduanya.

Kiyai Zen Graksan mengatakan bahwa Tawassul adalah makanan ummat zaman akhir, kalau tidak makan bagaimana bisa hidup. Kiyai Afandi Ahmad Kebondanas (Mang Pandi sapaan akrabnya) berpesan bahwa Tawassul itu cukup dilakukan sekali dalam seumur hidup, beliau lanjut menjelaskan bahwa umur manusia itu sehari semalam, sehingga Tawassul itu harus setiap hari diamalkan agar mendapatkan hasil yang sempurna.


Tawassul pertama kali dilaksanakan oleh Syekhuna pada tahun 1950 dengan diawali membaca surat Al-A'rof ayat 175-179 atau lebih dikenal dengan sebutan "Watlu" yang disumbangkan oleh KH. Yasin Wanantara dengan alasan karena akan menghadapi peperangan terutama peperangan dengan hawa nafsu. Beberapa tahun kemudian Tawassul dirubah menggunakan Perkara Sanga atas sumbangan dari Kiyai Masrukhin Kudus. Sejak itu dari setiap daerahnya tawassul ada yang berbeda, tergantung yang telah direstui oleh Syekhuna. 

Ummat Kanjeng Nabi larang regane
Ummat Kanjeng Nabi Tawassulan kelakuane
Urip mati pengen dadi ummat rosul 
Muhaiminan lan tawassul aja ucul

Semoga kita bisa menjalankan tawassul ini dengan rutin dan terprogram, istiqomah itu lebih sempurna dari pada terkadang rajin terkadang malas. Mengenai dalil dan serba-serbi tawassul bisa dibaca dala buku Mencari Ridho Allah.

Ayu batur sing kuat-kuat
Gelaraken iki Syahadat


Komentar tulis dalam kolom dibawah ini..

3 comments:

Post Top Ad