(Kang Aim, Cirebon 212/2016) Sholat Jumat Santri-santri Syekhuna banyak yang dilaksanakan didaerah-daerah dengan jumlah yang kurang dari 40 orang, sehingga menjadi pemikiran saya untuk menanyakannya kepada ahlinya.
KH. Idris Anwar menafsirkan Surat Al-Jumu'ah ayat 9 dengan berbagai fan ilmu, ditafsirkan dari segi bahasa, balaghoh hingga kandungan ayatnya bahwa ayat tersebut merupakan ayat perintah menjalankan Sholat jum'at dan tidak diharuskan dengan jumlah 40 orang, beliau lanjut menjelaskan beberapa hadits rosul tentang Sholat Jum'at dengan beberapa pendapat para ulama (Penjelasan dalilnya dapat dilihat dalam buku Mencari Ridho Allah).
Pada akhir penjelasannya beliau bercerita bahwa beliau pernah bepergian bertiga bersama KH. Abdul Rasyid (Abah Rasyid Wanantara) dan Syekhuna, Sampai di Masjid Sang Ciptarasa Kasepuhan sedang membacakan Khutbah Jum'at. Akhirnya beliau-beliau berwudhu, selepas itu beliau-beliau melaksanakan Sholat Sunnah, selesai sholat Sunnah Syekhuna memerintahkan KH. Idris Anwar Untuk menjadi Muroqi, sejenak beliau kaget namun karena khidmatnya kepada guru beliaupun akhirnya angkat suara, Syekhunapun memerintahkan Abah Rasyid untuk menjadi Khotib, beliaupun patuh menjalankan, selesai khotib berkhutbah KH. Idris pun Iqomah dan yang menjadi imam adalah Syekhuna dengan membaca Qunut Nazilah diroka'at kedua. Dan hal ini terus berjalan sampai wirid selesai.
Baca Juga : Tawassul Dalam Pandangan Para Sepuh
Saya bertanya "Apakah Jamaah yang ada ikut beliau-beliau, apakah jamaah disana memperhatikan beliau-beliau". KH. Idris Anwar lanjut menjelaskan bahwa pada awalnya merasa aneh sendiri tapi karena yang memerintahkan Syekhuna rasa itu hilang, bahkan tak ada satu Jamaahpun dimasjid itu yang memperhatikan beliau bertiga seakan terasa hanya ada beliau bertiga dimasjid itu. KH. Idris Anwar menjelaskan beliau keluar dari masjid itu bersamaan dengan keluarnya para jamaah yang ada. Sehingga diprediksi Sholat Jumatnya Syekhuna mendahului yang dimasjid itu karena wirid Syekhuna lebih panjang. hal ini diprediksi karena sejak dikumandangkan adzan khusus ini hati sudah terpaku pada Syekhuna jadi tidak ada pemikiran dan lainnya untuk memperhatikan kondisi jamaah yang ada dimasjid itu.
Lafadz Robbun Temurune Zaman Muhsin
Tetepana lafadz Hudan Lilmuttaqin
Wallahu A'lam.....
Komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini.........
No comments:
Post a Comment