(Kang Aim, 01 Mei 2025) Beberapa teman melontarkan pertanyaan yang sama pada penulis mengenai bacaan Jibril atau Jabro'il yang dibaca dalam lantunan nadzom zaman berzaman. Hal ini dipicu oleh beberapa dua pernyataan; _pertama_ mengatakan bahwa Jibril adalah Isim Mufrod, sedangkan Jabroil adalah Isim Jamak Taksir. _kedua_ mengatakan bahwa apabila mengucapkan ditanah rosul maka pasangannya adalah kata Jabro'il, sedangkan apabila mengucapkan ditangan rosul maka pasangannya adalah kata Jibril.
Saat pertama kali menjadi santri Abah Idris Anwar Kuningan, salah satu yang menjadi perhatian penulis adalah nadzom zaman berzaman karena beliau membacanya dengan kalimat ditanah rosul dan jibril turun. Sedangkan modal penulis dari munjul dengan kalimat ditangan rosul dan Jabro'il turun.
Perihal ini tak luput saya juga tanyakan kepada Abah Idris Anwar mengenai perbedaan bacaan tersebut. Abah Idris Anwar memaparkan bahwa kalimat itu sudah ditentukan oleh syekhuna pada setiap tempat yang berbeda dengan bacaan yang berbeda, dan sir atau rahasia dari perbedaan tersebut hanya syekhuna yang memahami. Abah Idris juga memaparkan bahwa penyebutan Jibril dan Jabro'il adalah sama-sama isim mufrod, nama tersebut juga terdapat dalam beberapa Kitab Salaf seperti halnya dalam Kitab Daqoiqul Akhbar dan Kitab Badai'uz Dzuhur.
Beberapa daerah yang penulis sambangi ternyata memiliki perbedaan dalam bacaan berpasangan ini, berdasarkan verifikasi penulis bersama para sahabat syekhuna terdapat empat macam pasangan bacaan ini, yaitu;
Pertama; ditanah rosul dan jibril turun (seperti yang dibaca oleh Abah Idris Anwar)
Kedua; ditangan rosul dan Jibril turun. (seperti yang dibaca di kebon danas)
Ketiga: ditangan rosul dan Jabro'il turun. (seperti yang dibaca di munjul)
Keempat; ditanah rosul dan jabro'il turun (seperti yang dibaca di wanantara)
Yang menjadi catatan penting penulis adalah dasar hukum membacanya harus sesuai petunjuk yang disampaikan oleh Syekhuna.
No comments:
Post a Comment