(Kang Aim, Cirebon 30/11/2016) Do'a Alam Taro merupakan salah satu do'a yang dibaca rutin oleh Syekhuna yaitu biasa dibaca pada wirid Sholat Subuh, Ashar dan Maghrib. Do'a ini mulai diperintahkan oleh Syekhuna pada hari jumat tanggal 4 April 1969/ 18 Muharram (tahun tidak tertera) dengan dibarengi bersedekah Nasi Wuduk dengan Ayam digoreng.
Pada mulanya do'a ini dibaca dengan posisi tangan kanan menelungkup kebawah sedangkan tangan kiri menengadah keatas karena ada lambang yang disampaikan oleh Syekhuna "Ana perlambange para wali Kebo Guyang langka tapake kuntul mabur ana tapake, Anak putu semar cukul ribut balong tanpa isi ngurusaken lele karo kodok, ana perlambange para wali dumpet-dumpet madu sedina ora ketemu ana sing nemu dadi padu barang ketemu pak jeger, lan ana tembung omongan wong tua nongtona ronggeng wong enom nongtona wayang supaya manfaat ilmune dunya sampe akherat". Kemudian Syekhuna melantunkan nadzom;
Iki zaman sampun mongal mangil mungup
Ningal nunggal ninggal syahadat pasti lacut
Sekitar satu bulan kemudian Syekhuna merubah posisi tangan dalam membaca do'a ini dengan cara kedua tangan menelungkup semua melalui Kiyai Muhammad Hazim Munjul sebagai penyampai beritanya.
Do'a Alam Taro ini sangat besar manfaatnya, Kiyai Zen Graksan menyampaikan bahwa Do'a ini sebagai doa pelindung khususnya dari ketersesatan hati dalam memahami zaman, KH. Idris Anwar berpesan dalam wirid maghrib apabila sedang repot hendaklah minimal sampai do'a alam taro karena kita memiliki banyak musuh terutama iblis, KH. Khaeruddin wanantara menyampaikan bahwa do'a ini memiliki kekuatan dalam melawan sihir.
Ummat zaman akhir kabeh bae pada tuna
Yen mong tuna gage gandul ning syekhuna
Gandulana Syekhunal Mukarrom Syarif Hidayat
Ngamanaken Dzohir Bathin kabeh rayat
Yang mau komentar, tulis dalam kolom dibawah ini melalui link facebook.........
No comments:
Post a Comment