Pertemuan Syekhuna Dengan Siti Quraysyin - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Sunday, January 1, 2017

Pertemuan Syekhuna Dengan Siti Quraysyin

(Kang Aim, Cirebon 02/01/2017) Kisah ini disampaikan oleh Bapa saya dan juga KH. Sholeh karena beliau berdua ikut dalam perjalanan ini.

Pantai Eretan
Dikisahkan pada hari jumat pagi Syekhuna mengajak KH. Yasin, K. Fathoni (Kakek Saya), K. Khozin, KH. Abdurrosyid untuk ikut naik mobil Syekhuna, karena Bapa saya dan KH. Sholeh sedang ada disana akhirnya sekalian diajak oleh beliau-beliau. Dalam perjalanan ini tak ada yang tahu tujuan perjalanan Syekhuna dan tidak ada yang berani bertanya, mobilpun meluncur menuju arah barat hingga masuk daerah Indramayu. Sesampainya di Eretan Indramayu terlihat hamparan laut yang luas, tak disangka mobil Syekhuna berhenti disana.

Syekhuna turun dari mobilnya dan diikuti oleh para penumpang lain, Syekhunapun berjalan menyusuri jalan setapak menuju arah pantai, sesampainya Syekhuna dipantai beliau berdiri didekat gubug kecil yang terbuat dari potongan-potongan karung obat sawah sambil melihat kepantai luas.

Pada saat itu keluarlah seorang nenek dengan kulit putih dan hidung cukup mancung dari dalam gubug kecil tersebut dan menyapa Syekhuna, sang nenek banyak berbicara namun Syekhuna hanya menganggukkan kepala, sayang sekali bahasa yang digunakan oleh sang nenek tersebut tidak dapat dimengerti oleh rombongan yang ikut.

Selesai berbicara sang nenek tersebut akhirnya masuk kembali kedalam gubugnya, dan Syekhuna pun meninggalkan gubug tersebut menuju mobilnya, dalam perjalanan menuju mobil, Syekhuna bertanya pada rombongan yang dibawanya "Ana kang kenal karo wwong mau luh?" beliau-beliau menjawab "Boten", Syekhuna berucap "Kan iku Siti Quraysyin luh", Serentak para rombongan kaget dan berhambur menuju gubug kecil itu untuk menghaturkan sungkem, namun ternyata dalam gubug tersebut tak ada siapa-siapa, sungguh Syekhuna menguji anak muridnya dengan cara yang unik.


Dalam perjalanan pulang Syekhuna menjelaskan bahwa beliau adalah wanita yang menjemputnya pada saat mesantren di Ciwedus, dan beliau juga pernah berucap mempunyai titipan, maka saat ini titipan itu diambil oleh Syekhuna, dan titipan yang disampaikannya adalah 'Ayat Sebelum Fajar'.

Sudah berapa kali kita membaca ayat itu sampai saat ini?? Astaghfirullah sungguh malas diri ini untuk bangun sepagi itu.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad