Makna Nadhom "Sapa Wonge Tinggal Bakti Ning Ahli Nabi" - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Saturday, January 21, 2017

Makna Nadhom "Sapa Wonge Tinggal Bakti Ning Ahli Nabi"

(Kang Aim, Cirebon 21/01/2017)

Sapa wonge tinggal bakti ning ali nabi
Bakal nyandang siksa lahir sampe mati

Dalam memahami konteks nadhom tersebut, para sepuh memiliki cara pandang yang berbeda-beda, KH. Idris Anwar memaparkan bahwa 'Ali Nabi' atau 'Ahli Nabi' dalam nadhom tersebut memiliki dua makna, yaitu Ali dalam konteks Dzurriyah (para keturunan rosul secara nasab) dan Ali dalam konteks Amanah (para solihin yang mengemban amanah menuntun ummat). Beliau menegaskan bahwa kedua konteks tersebut ada pada diri Syekhuna. Maka dengan tidak bakti pada Syekhuna akan mengalami siksa lahir. Siksa lahir yang dimaksud adalah Fakir (selalu merasa kekurangan), cobaan yang bertubi-tubi, serta sifat Hasud.

Ki Suta Jaya menjelaskan bahwa nadhom tersebut menegaskan perintah bakti/ patuh pada aturan Syekhuna supaya tidak mengalami siksa lahir yaitu 'keder bae kang disandang', saya bertanya apakah ali nabi tersebut semua turunan nabi? beliau menjelaskan dalam nadhom tersebut menggunakan kata 'bakti', lanjut menegaskan bahwa "bakti ya ning gurune", masalah dzurriyah atau pada para alim ulama beliau menjelaskan harus menghormati dengan sekemampuan kita, tidak boleh mengolok, dan tidak boleh menyakiti karena akan ada yang murka, itu karena beliau-beliau adalah orang pilihan yang mendapatkan titipan nasab dan titipan ilmu dari Allah.

K. Masrukhin memaparkan nadhom tersebut dengan sebuah nasehat pada saya berupa 'Niatkanlah hati untuk 'manut lan miturut', dan Janganlah ragu pada guru, karena guru tidak akan pernah menyesatkan'.

Innalloha ala kulli syay ing kodir 
Sing priyatin akhir umur dadi kafir



No comments:

Post a Comment

Post Top Ad