Kisah Nadzom "Bapak Tani Esuk-Esuk Manggul Pacul" - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Saturday, January 7, 2017

Kisah Nadzom "Bapak Tani Esuk-Esuk Manggul Pacul"

(Kang Aim, Cirebon 07/01/2017) Dalam beberapa rumah Jamaah Asy-Syahadatain terkadang terlihat foto didinding ruang tamunya, yaitu foto Syekhuna yang sedang memegang cangkul yang ditemani oleh salah seorang muridnya yaitu Kuwu Kam (Kamaluddin) dari Desa Mertapada Wetan.

Syekhuna dengan Kuwu Kam
KH. Idris Anwar bercerita tentang pengalamannya sewaktu adanya foto tersebut, diceritakan bahwa pada saat itu ba'da ashar terlihat banyak jamaah yang memegang foto tersebut dengan ukuran 2R karena foto itu menumpuk hampir disetiap sudut Masjid Syekhuna.

Pada saat KH. Idris Anwar beserta para kiyai berkumpul dipanggung, Pa Kuwu Kam datang ke atas panggung, seketika itu pula para kiyai menanyakan kepada kuwu kam tentang foto tersebut dengan kapan? dimana? kenapa tidak ngajak-ngajak? 

Mendengar hal itu kuwu kam kebingungan, lebih terkejutnya kembali setelah diperlihatkan foto yang ada gambar dirinya, karena menurutnya beliau tidak pernah berpose demikian apalagi dengan Syekhuna. Mendengar penjelasan itu para Kiyai terdiam dan tidak merasa aneh sehingga tidak menanyakannya pada Syekhuna.

Setelah selesai membaca Aurad Magrib, Syekhuna mengaji. Pada saat itu Syekhuna ngaji tentang "menusa kang tekor dagangane", semua jamaah tertunduk malu, dengan usia yang sudah semakin senja namun tidak memiliki 'untung' bahkan 'tekor'. Syekhuna menutup ngajinya dengan menegaskan pesan melalui sebuah nadzom;

Bapak tani esuk-esuk manggul pacul
Poma-poma Duha Tahajjud aja ucul

Pada saat itu seketika Kuwu Kam menangis karena sudah beberapa hari yang lalu tahajjudnya kesiangan, Subhanallah... begitu awasnya Syekhuna mengawasi murid-muridnya.   

Baca Juga : Sang Pengacara "KH. Idris Anwar Kuningan" Part 3

Pada saat berdiri dalam wirid Isya, Syekhuna mengumandangkan nadzom;

Kanjeng Nabi awan bengi nangis bae
Ningal ummate masih pada lali bae 
Kanjeng Nabi awan bengi nangis bae
Ningal ummate masih pada mlarat bae

Sehingga sekarang nadzom tersebut masih dibaca di Masjid Kebon Melati. 

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad