(Kang Aim, Cirebon 10/01/2017) Kisah Inspiratif ini merupakan kisah fenomenal karena banyak yang menceritakannya, dan Bapa saya salah seorang yang hadir pada saat itu. Beliau bercerita bahwa pada saat itu beliau beserta banyak jamaah sedang duduk bersua dengan Syekhuna sebelum waktu dzuhur.
 |
| Abah Syekhuna (Habib Umar Bin Yahya) |
Pada saat itu datang dua orang tamu perempuan dan laki-laki dengan usia sudah agak tua dengan pakaian sedikit kumel, sang lelaki memanggul karung yang berisi beras dan sang istri membawa kandek pakaian. Rupanya mereka berdua adalah sepasang suami istri, sungguh pasangan yang serasih, seiman, dan sekata. Sesampai didepan Syekhuna sang Istri berucap "Bah, Reang tas panen, kin go abah", sang suami meletakkan karung beras tersebut dibawah deket Syekhuna, Syekhuna kemudian berucap "Ya Kesuhun ya, tak trima ning abah", kemudian sang istri berucap kembali "Ya ari wis ditrima ya digawa munjuk bah", melihat hal itu salah satu jamaah yang sedang duduk dekat dengan posisi karung tersebut berdiri dan mengangkat karung tersebut untuk dipindahkan ke panggung Syekhuna.
Tak disangka sang istri tersebut marah "Reang gawa beras mene iku go abah, dudu go sampean, ya kudu abah kang gawa", Abah Syekhuna pun akhirnya berdiri dan berkata "Go abah ya... Kih digawa ya ning abah", perempuan tersebut mengiyakan, kemudian Abah Syekhuna memanggul karung beras tersebut keatas panggung, semua yang ada diam tertunduk malu.
Beberapa menit kemudian Abah Syekhuna turun kembali dan berucap "Sing akeh ya panene, tak rewangi ning abah manggule", sang perempuan tadi menjawab "iya bah, reang mah sawahe cilik, tapi padu akeh ya bah".
Sungguh kasih sayang Syekhuna terhadap muridnya begitu tlaten....
No comments:
Post a Comment