(Kang Aim, Cirebon 14/01/2017) Kisah Inspiratif ini merupakan kisah populer dikalangan Jamaah Asy-Syahadatain, sehingga banyak para orangtua yang bercerita tentang kisah ini, namun sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi siapa nama sang pemeran yang bertugas menjadi pembantu dikediaman rumah Umi Jam tersebut. Mohon kiranya yang lebih faham memberikan masukan.
 | |
| ilustrasi |
Diceritakan bahwa hampir setiap hari Syekhuna pergi berladang seusai sholat dhuha, karena tempat berladangnya tidak satu tempat, maka sang pembantu pun tak tahu kemana perginya Syekhuna.
Dipagi itu rumah Syekhuna kedatangan dua orang China karena bahasa yang digunakannya pun berbahasa china, karena kebingungan menghadapi sang tamu yang selalu bicara, dan sama sekali tidak difahaminya, sedangkan sang pembantu tersebut tidak tahu kemana perginya Syekhuna.
Akhirnya sambil mendengarkan celotehan sang tamu, dia bersandar di saka/tihang rumah Syekhuna sambil menggerutu sendiri dengan suara sangat pelan "Bah, ana tamu, reange ora ngerti ngomonge", tak lama kemudian tanpa disangka Syekhuna datang menghampiri pembantunya itu dan kemudia berbicara "ana tamu ya.. sirae ora ngerti ngomonge", mendengar itu dan dilihatnya Syekhuna ada dihadapan matanya, iya pun terkejut dan berkata "iya bah". Dan Syekhuna pun mempersilahkan sang tamu masuk dan kemudian mengobrol dengan berbahasa china.
Dengan kejadian ini sang pembantu selalu menggunakan 'saka' tersebut sebagai alat untuk memanggil Syekhuna apabila kedatangan tamu dan tidak diketahui posisi Syekhuna berada, dan selalu berhasil memanggil Syekhuna dengan cara itu.
Subhanallah... sungguh indah pengajaran yang disampaikan Syekhuna.
Baca Juga : Sejarah Jubah Sorban Putih Part 1
No comments:
Post a Comment