Sejarah Jubah Sorban Putih Part 1 - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Thursday, January 12, 2017

Sejarah Jubah Sorban Putih Part 1

(Kang Aim, cirebon 13/01/2017) Kisah ini diceritakan oleh banyak sesepuh jamaah asy-syahadatain, terutama antara Munjul, Wanantara, dan Graksan.

Syekhyunal Mukarrom
Syekhunal Mukarrom Al-Habib Umar bin Ismail bin Ahmad bin Syekh bin Thoha bin Yahya membuka pengajian dipanguragan pada tahun 1943, yang tempat pengajiannya menjadi markas persembunyian para pejuang kemerdekaan Hizbullah. Pada saat itu Syekhuna menggunakan simbol Jubah Sorban sebagai keanggotaan para pejuang.

Pada tanggal 8 syawal 1327 atau tahun 1947 Syekhuna membuka "Pengajian Syahadat" dengan menggunakan Syahadat sebagai pembukanya dan Jubah Sorban sebagai tanda pengenalnya, sehingga sejak saat itu dimanapun berada apabila terlihat orang sholat memakai Jubah Sorban dapat dikategorikan sebagai murid Syekhuna (ini berlaku di Indonesia karena saat itu dinegara lain sudah lumrah), namun pada saat ini sudah banyak jamaah atau majlis yang menggunakannya.

Menurut para sepuh pada saat itu yang pertama-tama mengikuti "Pengajian Syahadat" adalah K. Mustofa Graksan beserta rombongan dan kemudian disusul oleh rombongan dari Munjul yang dikomandoi oleh kakak beradik yaitu K. Fatoni dan K. Hazim (yang lebih dikenal dengan sebutan K. Khozin), dan pada saat itu Syekhuna sudah mengajarkan penggunaan Jubah Sorban lengkap yang terdiri dari Jubah, Sorban, Kopiyah, Rida, Sarung, Srowal/Celana komprang yang semuanya berwarna putih, namun terlihat oleh para sepuh bahwa sarung yang digunakan oleh Syekhuna berwarna putih dan bergaris kotak-kotak besar dengan garis berwarna biru, sedangkan Srowal yang digunakan berwarna hitam.


Hal ini dijelaskan oleh para sepuh memiliki makna 'Panguragane masih kapeteng', menurut para sepuh Syekhuna masih menunggu seorang tokoh 'sang pembuka lahan' untuk datang ke panguragan, karena pembukaan syahadat membutuhkan tokoh yang tegas seperti yang sedang ditunggu kedatangannya.  

Sampai bertemu kembali pada "Sejarah Jubah Sorban Putih Part 2"

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad