Amalan Modal Dalam Pandangan Para Sepuh - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Tuesday, January 17, 2017

Amalan Modal Dalam Pandangan Para Sepuh

(Kang Aim, Cirebon 18/01/2017) Modal merupakan sebuah istilah bagi rentetan pengamalan syahadat sebagai salah satu syarat menjadi murid Syekhuna, lalu bagaimanakah pendapat para sepuh mengenai hal ini?

Contoh Modal Itba'
Al-Habib Isma'il bin Umar bin Yahya menegaskan bahwa dalam meminta modal jangan ragu dan jangan tanggung, ragu artinya tidak yakin dan tanggung artinya terlalu sedikit. Beliau menegaskan meminta sedikit 'getun' meminta banyak pun 'getun'. Sedikit getun kurang banyak, dan terlalu banyak getun gak selesai-selesai.
 
KH. Idris Anwar memaparkan bahwa modal memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan didunia, karena semakin banyak jumlah modal yang diminta, maka akan berpengaruh pada kualitas dunianya yang semakin mudah untuk mendapatkannya. Modal dibagi kedalam dua kriteria, pertama Modal Syarat yaitu Amalan Modal yang disyaratkan oleh Syekhuna, dan yang kedua Modal Itba' yaitu modal harta yang harus diikutkan diakhirat kelak, dalam istilah umum disebut Shodaqoh Jariyah.

Ki Suta Jaya memberikan masukan bahwa Pengamalan Modal harus dilalui oleh para santri karena membuat rumah, membangun masjid, dan menikah harus memiliki modal. Membuat rumah artinya membangun keharmonisan rumah tangga, membangun masjid artinya beribadah dengan tentram, menikah artinya "cangkem ati dadi akur".

K. Masrukhin Kudus menjelaskan bahwa Modal adalah sebuah perlambang yang harus dilewati dalam menempuh pengakuan Syekhuna, karena dengan amalan ini dapat menebus 'Modal Urip kang papat perkara'.

K. Zen Graksan memaknai Modal sebagai 'sangu' atau dalam istilah umum diistilahkan dengan 'Ongkos', bagaimana mau menempuh perjalanan panjang kalau tidak memiliki ongkos yang cukup.

Sapa wonge pengen dadi ahli suwarga
Korbanaken harta fikir lan tenaga 

  

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad