Kisah Berdirinya Masjid Asysyahadatain Citemu Karang Pandan - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Monday, January 28, 2019

Kisah Berdirinya Masjid Asysyahadatain Citemu Karang Pandan

Cirebon, Kang Aim 29/01/2019 : Persoalan tanah waqaf Masjid Asysyahadatain Citemu yang diklaim oleh orang tak dikenal mengundang keprihatinan banyak pihak, Jamaah dan ummat islam pada umumnya, saya sendiri dengan segala keterbatasan dan kekurangan menunggu komando dan informasi selanjutnya dari Habib Ali Ausath Bin Yahya.

Kisah ini saya tulis tak lepas dari persoalan tersebut, dengan bermaksud membuka dan mengawal Masjid Asysyahadatain Citemu dari sisi literatur sejarah, agar terbangun rasa memiliki bagi segenap Jamaah bahwasanya Masjid Asysyahadatain Citemu merupakan bagian dari sejarah dan eksistensi Jamaah Asysyahadatain yang tak ternilai.

Kisah ini merupakan kisah lama yang hampir terpendam dalam memori saya yang begitu dalam, sehingga sumber informasinya tidak dapat saya sebutkan karena merupakan cerita masyhur saat saya remaja dulu, sehingga saya pun lupa dapat cerita ini dari mana. 



Bagi siapapun yang dapat meluruskan atau melengkapi kisah ini, silahkan dilengkapi melalui kolom komentar dibawa tulisan ini, untuk selanjutnya dirangkum kembali.

Berdirinya Masjid Asysyahadatain Citemu tak lepas dari sosok Syaikhunal Mukarrom Habib Umar bin Ismail bin Yahya dan putranya, Habib Ismail bin Umar bin Yahya, pada suatu masa, berawal dari hilangnya Habib Ismail bin Umar atau yang pada masa itu, menurut orang-orang tua saya, akrab disapa Abah Ismail atau Kang Ayip Ismail dari Masjid Panguragan.

Sejak hilangnya Abah Ismail dari Panguragan, terjadilah kegaduhan kecil dikalangan Jama'ah karena salah satu murid Syekhuna mengalami 'Jadab', ia dikenal dengan nama Carim dari Cikaso. Selanjutnya, sosok Carim biasa di panggil Man atau Mang Carim, merupakan panggilan adat sunda/jawa Cirebon yang bermakna Paman Carim.

Mang Carim keliling Masjid, dilanjut keliling Panguragan dan ia pun menghilang menyusuri hutan-hutan di kawasan Gunung Ciremai. Disalah satu hutan Mang Carim bertemu seorang yang gagah dan tampan yang menyapanya dengan menawarkan Mang Carim untuk berwudhu dan sholat padahal dihutan tersebut tidak ada musholla maupun genangan air. 

Namun saat Mang Carim mengiyakan bahwa iya akan wudhu dan sholat, seketika itu pula musholla dan kolam untuk wudhu pun ikut muncul dihadapannya.

Selepas melaksanakan sholat, Mang Carim ditanya oleh orang tersebut 

"Sapa kiyen kang ning arepane sira carim..?", 

Mang Carim pun menggelengkan kepala dengan maksud ia tidak kenal. 

Beliau pun mengenalkan diri "Isun lih Pangeran Asmara Kingkin, sira gulatane meng Citemu Karang Pandan". jawabnya

Ucapan ini pun membuat Mang Carim kebingungan dengan arti kalimatnya, siapakah Pengeran tersebut, dan apa itu Citemu Karang Pandan, pertanyaan ini terus berkecamuk dalam pikiran Man Carim. Namun seperti biasa Mang Carim tetap berjalan menyusuri arah kakinya melanjutkan perjalanan.

Singkat cerita sampailah Mang Carim di tepi pantai, disana terdapat gubug panggung yang sangat kecil dengan beratapkan bleketepe (Anyaman berbahan daun kelapa).

Saat Mang Carim kebingungan muncul lah seseorang dari gubug tersebut yang seketika langsung berucap "Cii Ketemu ning Karang Pandan!!" 

Sontak Mang Carim kaget, dan lebih kaget lagi ternyata orang tersebut adalah Abah Ismail yang selama ini menghilang (sejak pertemuan ini man carim tidak lagi jadab).

Tak lama berselang waktu Syekhuna pun datang ke gubug tersebut dan melihat Abah Ismail yang sedang duduk, kemudian Syekhuna berucap "Cii Ketemu ning kene ning Karang Pandan".

Setelah dikunjungi oleh Syekhuna Abah Ismail pun akhirnya membangun Musholla Kecil yang diikuti oleh beberapa Jamaah disekitar tempat tersebut. 

Kisah yang saya ketahui pun hanya sampai disini, Wallahu a'lam. Selanjutnya Masjid Asysyahadatain Citemu Karang Pandan merupakan salah satu pusat peribadatan Jamaah Asysyahadatain 

Penulis : Abdul Khakim Maula
Editor : Muhammad Arifin

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad