Tata Cara Dalam Memakai Sorban - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Saturday, December 10, 2016

Tata Cara Dalam Memakai Sorban

(Kang Aim, Cirebon 11/12/2016) Memakai Sorban bagi murid Syekhuna yang laki-laki merupakan ciri tersendiri, bahkan dalam nadzomnya ditegaskan bahwa "Sampe mati jubah sorban aja ucul". begitu pentingnya pakaian tersebut bagi murid syekhuna, namun apakah cara memakai sorban yang kita pakai sudah benar? 
Lihat bagaimana posisi sorban Syekhuna
 Pendidikan Syahadat pertama yang saya alami adalah dari bapa saya sendiri, sejak kecil dilatih cara memakai sorban (mungkin yang lain juga sama). Dan dapat kita lihat orang-orang dizaman Syekhuna memakai sorbannya dengan gaya yang sama, beberapa kalimat praktis dari para sepuh selalu teringat "Aja kaya buntute jaran", "Aja kaya wincukan tape", "Aja kaya petarangan bodol".

Dari pengalaman bertemu dengan para sepuh, ternyata ada cara memakai sorban yang sama karena itu hasil bimbingan syekhuna. Mungkin sekilas tidak begitu penting, tapi mengikuti aturan guru sangat penting dan memakai sorban dengan gaya yang dituntun gurupun memiliki manfaat tersendiri. Ki Suta menjelaskan bahwa memakai sorban dengan benar maka dapat mempengaruhi situasi hati kita sehingga makna sorban sebagai Ngasor-ngasor Badan dapat terpenuhi.

Cara memakai sorban tersebut dimulai dengan meletakkan sorban dari belakang kepala bagian atas, bagian sebelah kiri kita ditarik kedepan lurus dengan mata dan diplintir sedikit baru kemudian ditarik keatas sampai belakang bagian kanan. Bagian sebelah kanan kita ditarik kedepan posisi lurus, putar kebelakang bagian bawah sehingga mengikat ekor sorban, ditarik lagi kedepan bagian atas dan masukkan ke bagian sisi kiri dengan disisakan sedikit ekor diatasnya. Jadi hasilnya ekor sorban dibelakang terlihat keluar dari dalam sorban paling bawah (bukan ditengah-tengah ikatan sorban) dan ekor tersebut diletakkan disebelah kanan (bukan ditengah), dan memiliki ekor kecil diatas ada disebelah kiri.

Dari para sepuh tersebut, memiliki gaya memakai sorban yang sama hanya satu yang berbeda yaitu Abah Rasyid, beliau menutupi telinga kirinya. Nyai Hj. Masturoh (Istri Abah Rasyid) menjelaskan bahwa hal demikian melambangkan larangan mendengarkan bisikan dari sebelah kiri yaitu bisikan iblis yang mengajak kepada kesesatan didunia. hal ini khusus untuk Abah Rasyid dan santrinya yang domisilinya dekat dengan gunung plangon.


Abah Damir Kebondanas melarang saya dengan keras memakai Jubah Sorban disaat ngobrol apalagi makan minum, sama dengan tidak memiliki tatakrama. sedangkan itu suatu kebiasaan kita yang kurang baik. Jadi apabila setelah tawassul kita dijamu dengan berbagai makanan, maka lepaslah Sorban jubah kita terlebih dahulu apalagi dibawa kencing, Na'udzubillah....
 
Semoga tulisan ini ada  manfaatnya, mari kita sama-sama membenahi dirikita dari hal yang terkecil untuk mengikuti jejak syekhuna. Mohon masukan bila saya ada kesalahan.

Komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini.......... 

3 comments:

  1. lamon bisa sih, di paih foto/ video tutorial menggunakan sorban yang benar kang, kesuhun. kula kg dados bintange geh boten napa2, hehe

    ReplyDelete
  2. Supaya lebih jelas paien video tutoriale endi kang salah endi kang bener

    Matus suwun wis olih komen

    ReplyDelete
  3. Supaya lebih jelas paien video tutoriale endi kang salah endi kang bener

    Matus suwun wis olih komen

    ReplyDelete

Post Top Ad