Sudahkah Hari Ini Membaca Syahadat - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Wednesday, December 14, 2016

Sudahkah Hari Ini Membaca Syahadat

(Kang Aim, Cirebon 14/14/2016) Syahadat merupakan kalimat awal yang harus dilafalkan, difahami, diamalkan dan direalisasikan oleh para santri Syekhuna. Tapi sudah benarkan Syahadat yang kita baca..??

Ilustrasi Kepatuhan
Saya teringat sewaktu saya menjalankan Tunjina, saat saya wirid ashar, saya bersuara lantang (sambil membaca buku Aurod karena belum hafal). Selesai wirid Bapa saya menegur bahwa bacaan syahadat yang saya baca salah dan itu ditegaskan oleh uwa saya Ny. Hasanah yang kebetulan sedang menginap dirumah saya. Menurut beliau bacaan yang benar adalah "Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Washohbihi Wasallam", sayapun menjawab bahwa dalam kalimat "Muhammadin" dan "Wa Ala Alihi" terdapat hukum baca'an Idghom yaitu Tanwin bertemu Wawu maka harus dibaca "Muhammadiw Wa Ala Alihi". Disaat itu Bapa saya menegaskan bahwa saya harus nurut apa kata beliau, sejak saat itu saya merubah bacaan tersebut mengikuti petunjuk orangtua.

Hal ini saya tanyakan kepada KH. Idris Anwar, beliau menjelaskan bahwa bacaan tersebut memiliki dua kategori, pertama Sholawat tersebut adalah Ta'alluq dan jawaban atas penyebutan Muhammad pada Syahadat Rosul yang dijawab dengan sholawat kepadanya, Sholawat ini adalah sebuah kesaksian Rohmat dan salam kepada Rosul yang digandengkan dengan kesaksian kepada Allah, sehingga harus dipisahkan antara Rosul dengan Keluarga dan Shahabatnya, karena bacaan sholawat ini berbeda dengan bacaan sholawat yang lainnya. Kedua Kalimat Sholawat ini memiliki dua fase yaitu fase Rohmat /kasih sayang yang dimiliki Rosul dengan fase Keselamatan yang dijamin oleh Rosul kepada Alihi Wa Shohbihi.


Sayapun bertanya kepada para sepuh tentang hal ini, dan beliau-beliau menjawab dengan satu jawaban yang sama yaitu "Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Washohbihi Wasallam" (memisahkan antara kalimat Muhammadin dengan Wa Ala Alihi) karena Syekhuna membacanya demikian. Dan para sepuh menegaskan pada saya jangan sampai salah baca dan juga jangan lupa setiap hari harus mengisi syahadat (dalam pengertian saya membaca syahadatnya setiap hari, wallahu A'lam).

Ny. Hj. Masturoh pernah bercerita bahwa Abah Rasyid apabila ada yang meminta berkah air beliau hanya membaca Syahadat dan kemudian membaca Al-Fatihah bareng-bareng dengan yang meminta berkah tersebut, sangat ringkas sekali doa yang dibacanya. Tetapi kenapa kalau saya yang meniru beliau tetap tidak mempan..???

Abah Damir pernah berkata pada saya "Lamon Sirae Beres, Beresss Kabeh, Syahadate Aja Keliwat Ya!". Wallahu A'lam..

Sapa Wonge Gonjang-Ganjing Syahadate
Pikir Keder Uripe Banget Ribute


Komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini........


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad