Metode Pertama Syekhuna Dalam Menata Hati - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Monday, December 12, 2016

Metode Pertama Syekhuna Dalam Menata Hati

(Kang Aim, Cirebon 13/12/2016) Tiga ciri kerasnya hati adalah memperbanyak tidur, memperbanyak rekreasi/ berpesta, memperbanyak makan. Tiga ciri inilah yang menjadi hobi saya, Na'udzubillah....

Aurod di Masjid Kebon Melati
KH. Idris Anwar menjelaskan bahwa metode awal yang digunakan Syekhuna untuk meluluhkan kerasnya hati adalah kalimat "HU", cara membacanya dengan membaca "Hu..." kemudian tarik nafas sambil dalam hatinya dilatih menyebut "Allah" seterusnya seperti itu sampai pada tingkatan ketiga, baru kemudian lafadz "Allah" itu dikeluarkan dengan bersuara yaitu "Hu... Allah" dan seterusnya.

Kalimat ini memiliki tiga tingkatan yang harus dilatih dalam berdzikir dan beramal, yaitu;

Pertama "Hu" Jam'un, adalah mengumpulkan semua makhluknya untuk dapat ingat pada Allah "Man Ahabba Syay'an Fa aksaro Dzikruhu". Dalam praktek wiridnya adalah berupaya menyebutkan lafadz Allah dalam hati.

Kedua "Hu" Jam'ul Jam'i adalah mengumpulkan guru dengan rosul untuk dapat ingat pada Allah/ Ma'rifat billah. Dalam praktek wiridnya adalah membiasakan lafadz Allah dalam hati sehingga membaca "Hu" dengan cepat pun tak memutuskan lafadz "Allah" dalam hati, sehingga diharapkan timbulnya rasa cinta yang tinggi pada guru dan Rosulullah maka dengan sendirinya lafadz "Allah" tersebut akan melekat dalam segi kehidupan kita.

Ketiga "Hu" Muntahal Jam'i adalah hanya Allah yang ada dalam hati, fikiran, dan seluruh laku badannya atau sudah menjadi waliyullah. Dalam praktek wirid "Hu" tersebut usahakan membaca "Hu" dengan cepat disertai lafadz "Allah" yang mengiringinya baru kemudian dikeluarkan lafadz tersebut dari mulut "Hu..... Allah".


Dengan demikian, sehingga menurut beliau tidak ada hitungan pasti dalam wirid "Hu" tersebut, hitungan yang biasa ditulis dalam Aurod hanya patokan bagi pelajar pertama. Wirid "Hu" yang dituntun Syekhuna ini terdapat pada tiga tempat yaitu Aurod Shubuh, Aurod Ati Salim, dan Aurod Karcis.

Embah Ahmad Kebon Danas selalu menekankan "Allah Allah..." Sambil Jari telunjuknya menekan bagian hati dibawah susu kiri para santrinya dengan maksud agar sang santri belajar eling Allah dihatinya dengan serius. Sayangnya saya hanya bertemu dengan waktu yang singkat sehingga belum sempat belajar.

Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi kita dalam melaksanakan wirid Shubuh dan lainnya, karena saya pribadi masih sangat malas bila adzan Shubuh dikumandangkan, apalagi sampai pada wiridnya, betapa kerasnya hati ini, Astaghfirullah.......

Geges geges ati ngenes krasa atis
Ngetokaken banyu mata karo nangis

Komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini.............

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad