Sang Pembawa Pesan "Ki Suta Jaya" Part 3 - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Thursday, December 22, 2016

Sang Pembawa Pesan "Ki Suta Jaya" Part 3

(Kang Aim, Cirebon 23/12/2016) Kisah ini adalah lanjutan "Sang Pembawa Pesan Ki Suta Jaya Part 2" yang bersumber dari ceritanya Ki Suta/ Bapa Suta.

Tonggeret / eret eret
Setelah Ki Suta Jaya Gendeng beliau baru tahu apa yang ditugaskan Syekhuna kepadanya, Beliaupun keliling tanah jawa dengan berpakaian 'waring' dan pada pantatnya terdapat gembolan yang berisi Sorban Jubah Lengkap.  Beliau keliling selama dua tahun sambil menyanyi

Tonggeret Tongker 
Aja Gerek Ngaku Pinter

Beliau menyampaikan pesan bahwa jangan mengaku pinter kalau belum belajar syahadat pada Syekhuna, Beliau lanjut menjelaskan apabila sudah ketemu Syekhuna tidak ada yang pinter karena semuanya bodo bahkan beliau mengatakan "Bodo Bae Durung Cung".

Setelah dua tahun berjalan beliau kembali ke panguragan pada bulan syawal dan disambut oleh lantunan suara Mudrik

Buru Buru sira ngajar Ati Salim
Aja engkeg ngaku pinter luwih alim
Yen wong alim iku ana ing buktine
Manfa'ati ing badane lan santrine

Kejeraken Ati Salim awan bengi
Allah Rosul paring slamet kang mayungi
Syahadat Sirri iku nyata ing arane
Allah nanggung mulyakaken ing badane

Ki Suta Jaya pun mendapatkan tugas baru daari Syekhuna untuk mencari 'Man Palen' ditanah Banten, Beliau pun akhirnya bergegas dengan gaya semula sambil menyanyikan lagu hasnya, sesampainya dibanten beliau bercerita bahwa disana ada lautan yang luas sehingga beliau harus menyebranginya sedangkan Syekhuna berpesan tidak boleh naik apapun, dengan nekad membaca dua kalimat syahadat beliau menyebrangi lautan tanpa perahu dan hasilnya Ki Suta sendiri kaget karena tubuhnya berjalan diatas air.

Sesampainya di daratan kembali ada sebuah rumah panggung, dalam benak Ki Suta disinilah orang yang dicari. Tanpa berpikir panjang Ki Suta mengetuk pintu "Assalamualaikum.." terdengar dari dalam menjawab "Wa alaikum salam..", setelah membuka pintu Ki Suta Jaya sangat terkejut karena yang beliau datangi ternyata Raden Fatah, maka keduanyapun saling merangkul karena sudah lama tidak bersua, subhanallah.. pertemuan yang sangat indah. 


Man Palen menyampaikan titipan pesan untuk Syekhuna melalui Ki Suta Jaya yang isinya Man Palen akan mengadakan pertemuan Khusus dengan Syekhuna pada tahun 1973. Sesampainya di panguragan Ki Suta Jaya sudah sembuh dari Gendengnya dan menyampaikan pesan dari Man Palen, Syekhuna tersenyum manis. Subhanallah ternyata pada tahun 1973 Syekhuna dan Man Palen Wafat berselang waktu tiga hari.

Saya bertanya pada Ki Suta bahwa dalam keadaan gendeng tersebut beliau melaksanakan sholat atau tidak? Beliau menjawab "Ya sembayang, gegembolan jubah sorban sih go apa cung".


Komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini........

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad