Kisah Nadzom "Kedok Iku Bagus Jabane" - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Saturday, November 26, 2016

Kisah Nadzom "Kedok Iku Bagus Jabane"

(Kang Aim, Cirebon 27/11/2016) Artikel kali ini adalah sebuah jawaban yang ditanyakan oleh seorang teman saya 'Fikriyah Rasyidi' yang telah memberikan komentar dalam web pribadi saya dalam tema "Kajian Nadzom Nuhun Terang Ilmu Syareat, Hakikat, Thoriqot, Ma'rifat".

Semua makhluk hidup diciptakan dalam keadaan suci, dan yang mengotorinya adalah makhluknya itu sendiri seperti halnya Iblis terkutuk karena tidak patuh atas perintah Allah, Babi menjadi najis karena tidak mengikuti perintah nabi Nuh, Begitupun anjing telah berdosa dengan memakan bangkai tubuh Habil putra nabi Adam sehingga anjing dihukumi najis. Tapi dalam satu cerita yang tersebut dalam bada'iuz zuhur bahwa kutukan anjing tersebut telah dicabut dizaman nabi Nuh karena telah membantu menegur kesalahan Nabi Nuh, dan karena teguran anjing tersebut Nabi Nuh sadar akan kesalahannya, sehingga ada yang menganggap bahwa anjing itu tidaklah najis. Tapi menurut madzhab Imam Syafi'i yang saya ikuti adalah najis.

Ilustrasi
Dan yang membedakan antara najisnya babi dan anjing adalah dari bentuk dosa yang dilakukan, Anjing dikutuk karena berbuat dosa, sedangkan babi dikutuk karena tidak hormat /tidak patuh.

"Al-Insanu La yakfuru bi fi'lil Ma'siyat walakin yakfuru bitarkil hurmat"
Manusia itu tidak akan menjadi kufur karena berbuat dosa, tapi dia akan menjadi kufur sebab meninggalkan Hormat

Dengan demikian dosa manusia yang akan membawa pada kehancuran tatanan ibadahnya adalah tidak hormat kepada orang lain. Sayyidina Ali RA. mencontohkan hormatnya kepada seorang lelaki tua dari kafir Quraisy dengan tidak mendahului jalannya, padahal beliau hendak Sholat bersama Rasulullah saw.


KH. Idris Anwar menjelaskan dari nadzom syekhuna bahwa anjing itu perlambang dari Ulama Su', dari kelihatannya patuh namun pada dasarnya tidak memiliki kepatuhan dalam beribadah. sebuah cerita yang disampaikan oleh banyak sesepuh termasuk orangtuaku (Bapa Zaenal Abidin) sebagai berikut; Ditengah-tengah Keskhusuan wirid maghrib, Syekhuna berdiri lalu dawuh " Tur... sing ati-ati ana kirik ning tajuge abah" (Saudara semua... hati-hati di musholla abah ada anjing). Para jamaah pun sangat terkejut karena mendadak ditengah-tengah mereka terlihat anjing yang begitu besar. Akhirnya para jamaah bergeser memberikan jalan untuk anjing tersebut keluar. tak disangka dan dikira jamaah baru dengan jubah sorban lengkap itu ternyata penyusup sehingga dirupakanlah anjing oleh Syekhuna. Sesudah anjing tersebut keluar Syekhuna ngaji dengan nadzom;

Kedok iku bagus Jabane
Ora weruh bobrok jerone
Kedok iku ibarate ulama Su'
Jagag jogog larak lirik kaya asu

Sallimna ya Allah..........

Yang mau komentar, tulis dalam kolom dibawah ini melalui link face book.........

 

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad