Perlambang Syekhuna - Kang Aim Cimandor

Terbaru

Post Top Ad

Friday, December 16, 2016

Perlambang Syekhuna

(Kang Aim, Cirebon 16/12/2016) Penampilan Syekhunal Mukarrom dalam kehidupan sehari-hari tidak menampilkan sosok ulama atau orang-orang besar, namun dalam pandangan para sepuh itu adalah penampilan orang besar yang telah dilambangkan sejak zaman Gusti Syarif.

Syekhuna
Pertama Seperti yang dilambangkan oleh orang-orang mulia sejak zaman Gusti Syarif "Ana Bango Butak Ngendog Ning Entak-Entak Dijukut Gampang Kenang Angele" beliau adalah Sosok Syekhuna yang memiliki ciri tersebut yaitu seorang sosok Ulama Khowarikul Adat yang akan mengajarkan ilmunya ditempat yang gersang akan agama, "Dijukut Gampang Kenang Angele" artinya mudah dipelajari oleh orang bodoh sekalipun namun terkadang susah bagi orang-orang berilmu, maka dari itu banyak sesepuh berpesan pada saya yang isinya adalah 'Belajarlah ilmu kesaktian hingga tingkat tertinggi, Belajarlah ilmu agama hingga menjadi ulama, belajarlah ilmu sosial politik dan ekonomi hingga menjadi orang besar, namun setelah engkau mempelajari tuntunan syekhuna janganlah selalu mencari dasar hukum atas yang kau pelajari, karena akan menghalangimu mengetahui apa yang harus kamu ketahui'.    

Kedua Sosok Syekhuna yang berperan sebagai petani memiliki pesan-pesan rohani bagi para santrinya, para sepuh memaknai sebagai berikut: Ternak Kambing /Ngingu Wedus diartikan sebagai Mengurusi Badan Sendiri, sesuai dengan pesan Nyi Mas gandasari bahwa disuatu saat Syekhuna akan banyak 'wedus' /kambingnya, Menanam Pohon Turi /Nandur Turi memiliki arti Badan yang menerima dituturi /diberi pengajaran, Menanam Pohon Lobak /Nandur Lobak memiliki makna Dicacak lan Dilakoni Kelakuane Allah Rosule (Dilatih melaksanakan perintah Allah dan Rosulnya), Nganggo Cotom (Penutup kepala petani) memiliki makna perintah Ngaubi Anak Yatim lan Fakir Miskin (Melindungi anak yatim dan fakir miskin).


K. Zen Graksan menjelaskan bahwa perlambang tersebut akan susah difahami dan dijalankan apabila tidak menjalankan Sunnah Rowatib (Sholat Sunnah yang mengiringi Sholat Wajib seperti Qobliyah dan Ba'diyah) karena Sunnah Rowatib sebagai penguat Dhuha dan Tahajjud (Siang dan malam), Syekhuna menuntun setelah Sunnah Rowatib membaca Do'a Rowatib dan menutup dengan mengusapkan telapak tangan kemuka dari atas kebawah, kemudian naik lagi keatas sampai mengusap seluruh kepala bagian belakang, lanjut kebawah bagian depan sampai pada kaki, sehingga mengusap seluruh kaki sampai ujung jari-jari kaki, yang hal ini memiliki makna melindungi dan membersihkan diri dari godaan syetan serta manut dan miturut seluruh anggota badan pada gurunya. Maka dari itu jangan sampai dilewatkan karena itu yang dituntun Syekhuna.

Baguse Ummat, Ummate Kanjeng Nabi
Ngatur bagus maring awak anak rabi
Ayu awak gage tobat lan syukuran 
Tafakkuran aja gelem ditipu syetan

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, karena sekarang sudah jarang yang melaksanakan mengusap seluruh badan tersebut seusai sholat qobliyah maupun ba'diyah. 


komentar harap ditulis pada kolom dibawah ini..........  


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad